Yogyakarta - Kamis, 30 Januari 2020 pukul 10.00 - 12.00, siswa kelas X dan XI SMA Budi Utama mengadakan observasi penelitian di Kampung Ketandan untuk melaksanakan tugas penelitian sosial mengenai Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY).
Tujuan utama observasi tersebut ialah untuk mencari data dan masalah-masalah yang ada di Kampung Ketandan. Data tersebut dapat dijadikan sebagai latar belakang untuk merumuskan masalah dalam penelitian yang akan dilakukan.
Kegiatan ini didampingi oleh guru-guru SMA Budi Utama. Ibu Agnes Ria Dwijanari, S.Pd. sebagai guru pelajaran Ekonomi dan Sosiologi, sekaligus guru yang memberikan tugas untuk melakukan penelitian sosial ini. Melalui penelitian ini, berharap anak-anak bisa membantu pemerintah dalam menjalankan kegiatan PBTY. “Berharapnya adalah mereka bisa membantu pemerintah tentang acara PBTY, memberi masukan misalnya acara PBTY itu bermakna terutama dalam pembelajaran bahasa Mandarin atau dari segi ekonomi karena banyak orang yang bisa membuat stand bazar,” tutur Ibu Agnes.
Menurut A.A.G.B. Ganesvara, salah satu siswa kelas XI IIS yang ikut melakukan observasi, menganggap bahwa kegiatan ini banyak hal yang bisa dipelajari seperti mengetahui tentang budaya Tionghoa dan perayaan PBTY. Dari observasi yang dilakukannya, perekonomian dari sebelum diadakannya PBTY dan sesudah PBTY di Kampung Ketandan mengalami peningkatan.
Tidak hanya itu, menurut siswa yang akrab di panggil Gana itu, dari tahun ke tahun makin banyak masyarakat yang mengetahui acara ini. “Ya sebelum dan sesudah PBTY pasti sangat meningkat karena pada saat event PBTY ramai sekali pengunjung dan dari tahun ke tahun semakin meriah karena semakin banyak yang tahu, ingin mencoba, dan banyak kuliner juga,” tuturnya.